Jingle
CPNS Jatim 2024

Layanan Rumah ASN
Konsultasi Online

Raih Nilai TIU di Atas 70, 5 Difabel Siap Bertarung di SKB


Selasa, 06-11-2018 , Jam 15:21:34 WIB / dibaca: 9947 kali / Artikel ASN


Surabaya, 6 November 2018 – Para peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Provinsi Jawa Timur nyatanya memang datang dari berbagai latar belakang dan kondisi. Tak terkecuali kawan-kawan kita dari kalangan difabel.

Para peserta tersebut sama sekali tidak mengeluh tentang kondisi yang mereka hadapi, seperti cuaca Surabaya hari ini yang cukup panas dengan suhu mencapai 35 derajat. Alih-alih mengeluh, mereka justru berfokus penuh pada tes yang diikuti.

Sebanyak 11 orang peserta SKD mayoritas adalah tuna netra dengan gangguan penglihatan. Mereka membutuhkan pendampingan panitia baik dari BKD Provinsi Jawa Timur maupun Kantor Regional II BKN Surabaya.

Dalam waktu 120 menit, kawan-kawan difabel berhasil menyelesaikan 100 soal yang diberikan. Bahkan, ada peserta yang menyelesaikan ujiannya sebelum waktu habis. Para peserta difabel memiliki nilai ambang batas yang berbeda dengan peserta umum. Sesuai dengan Permenpan 36 Tahun 2018 syaratnya adalah nilai Tes Intelegensi Umum (TIU) minimal 70 dengan skor total 260.

Ada tiga peserta difabel yang membutuhkan pendampingan dan memenuhi passing grade tersebut. Mereka adalah Shovi Isa Anshori (dengan nilai TIU 80 dan nilai total 282), Nuring Tyas Hermawati (dengan nilai TIU 80 dan skor total 305), dan Agung Priyo Utomo (dengan nilai TIU 80 dan nilai total 310).

Shovi adalah peserta yang cukup aktif dan cerdas, ia bahkan meminta pengawas untuk membacakan soal dengan cepat dan tidak bertele-tele. Seolah lelaki yang baru buta total saat ia memasuki remaja ini sudah terbiasa mengerjakan soal-soal ujian.

Menurut pengakuan pendamping, Shovi memang terlihat sangat antusias mengerjakan soal-soal SKD. Tidak sedikit pun ia mengeluh karena soalnya susah atau keterbatasan waktu yang ia dapatkan.

Nuring dan Agung juga tidak kalah menarik, keduanya adalah sepasang suami istri yang sama-sama ingin menjadi guru. Nuring dan Agung pun sama-sama memenuhi passing grade. Nuring menyampaikan bahwa Agunglah yang membantunya belajar hingga saat ini.

Selain kedua peserta tersebut, ada dua peserta difabel lain yang juga memenuhi passing grade. Yakni, Aqidatun Yahya (TIU 95 dengan total 311) dan Eka Adi Ilhamsyah (TIU 90 dengan total 338). Mereka semua berada di dalam jabatan Guru Kelas untuk SDLB. (p3dasi – ath/yud)